widged


i love

Jumat, 06 Agustus 2010

Terpecahkan, Misteri Evolusi Tsunami Matahari

Ellyzar Zachra PB

(IST)

INILAH.COM, Jakarta- NASA berhasil memecahkan misteri tsunami matahari dengan mempelajari realitas fisik dari pergerakan gelombang ledakan matahari.

Seperti dikutip dari Techno Gadget, masa istirahat pertama saat terjadi tsunami matahari dalam lingkup besar telah memindahkan medan magnet di sekitar atmosfer matahari.

Tindakan ini menyiapkan kondisi ideal bagi letusan rutin. Ledakan tersebut akan menuju bumi dengan kecepatan yang berbeda.

Ini merupakan kesempatan yang baik untuk melihat dampak besar dari gelombang tsunami, ledakan rendah dan mempelajari evolusi yang terjadi.

Beberapa astronom mengatakan bahwa matahari sedang aktif ditandai dengan masa ‘mati suri’.

Ledakan, yang tidak berbahaya sekalipun, masih bisa memiliki kekuatan yang cukup untuk meledakkan satelit yang berputar di sekitar bumi.

Namun misteri ini berhasil dipecahkan oleh NASA dengan mempelajari realitas fisik dari gelombang yang diperoleh dari gerakan tabrakan.

Gelombang ini muncul dari pergerakan titik matahari yang menonjol. Gerakan ini tidak secara langsung menjadi ancaman pada bumi namun tetap saja penting dipahami.

Informasi ini dapat dimanfaatkan untuk mempelajari kondisi matahari. Melihat bagaimana gelombang melakukan perjalanan ke bumi, serta wujud suasana bawah matahari yang dapat meningkatkan prediksi soal cuaca dan badai radiasi yang mencapai bumi.[ito]

MUI: Malaikat Turun Ada Keistimewaan Tertentu

Ellyzar Zachra PB

(youtube)

INILAH.COM, Jakarta- Video rekaman amatir menunjukkan siluet putih seperti turun di atas Ka’bah telah menjadi pembicaraan di Facebook. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai malaikat akan turun jika ada keistimewaan.

“Kemungkinan adanya malaikat di sekitar Masjidil Haram itu tentu saja ada. Malaikat adalah makhluk gaib yang tidak memiliki kehendak kecuali karena Allah. Apalagi, sekitar sana adalah tempat yang suci,” ujar Dr H Hasanudin M.Ag, sekretaris Komisi Fatwa MUI saat ditemui pada Kamis (5/8) di Jakarta.

Menurut Hasanudin, malaikat merupakan makhluk yang istimewa karena hanya Tuhan yang memerintah. “Malaikat tidak dapat bergerak mandiri. Biasanya, ada keistimewaan tertentu dari seseorang sehingga Allah memerintahkan malaikat untuk turun,” papar Hasanudin.

Hasanudin juga mengungkapkan keistimewaan kehadiran malaikat di tengah masyarakat bisa menjadi pertanda kekhususan kelompok tertentu. “Dalam salah satu hadist disebutkan saat sekelompok orang berdzikir, maka mereka akan dikelilingi oleh malaikat.”

Video bernama Malaikat turun di Ka’bah telah diunggah (upload) oleh berbagai pihak di YouTube. Salah satunya telah berhasil menarik 927.073 penonton.[ito]

Kamis, 05 Agustus 2010

Bumi Alami Kepunahan Tiap 27 Juta Tahun

Ellyzar Zachra PB

(IST)

INILAH.COM, Jakarta- Perhitungan terbaru ilmuwan mendapati kehidupan di bumi mengalami kepunahan setiap 27 juta tahun. Lalu kapan kepunahan itu akan terjadi lagi?

Selama kurun waktu 500 juta tahun terakhir, menurut Adrian Melott, seorang astrofisikawan di University of Kansas, bersama dengan Richard Bambach, seorang ahli paleontologi di Smithsonian Institute, kepunahan terjadi tiap 27 juta tahun.

Matahari memiliki tetangga yang besar dan gelap di mana mengorbit setiap 27 juta tahun. Hujan komet bisa keluar dari awan Oort di pinggiran sistem matahari dan akan menabrak Bumi.

Hipotetis ini disebut "Nemesis". Namun, periode kepunahan dan skala waktu yang mereka ukur bisa jadi berlebihan karena hampir 2 kali jumlah yang disebutkan studi sebelumnya.

Hal ini disebabkan dalam lingkup 500 juta tahun terakhir, matahari telah berada di posisi yang begitu dekat dengan bintang lainnya.

Sistem gravitasi telah menekan bintang untuk terkena dampak dari orbit Nemesis, sehingga menjadi siklus 27 juta tahun. Titik puncak ini bisa melambat sekitar 20% jika terjadi perubahan dengan aeon atau puncak siklus.

Bagaimanapun, tidak ada alasan untuk panik terlalu dini. Dengan jangka waktu persiapan 10 juta tahun, maka kita memiliki waktu yang cukup untuk melakukan.[ito]

Fakta di Balik Tsunami Matahari

Ellyzar Zachra PB

(IST)

INILAH.COM, Jakarta- Berbicara soal tsunami, yang terbayang adalah gelombang besar di lautan. Oleh karena itu, tsunami matahari menuju bumi telah menimbulkan kegelisahan.

Seperti dikutip dari One India, tsunami matahari merupakan gelombang yang menjulang di mana mengeluarkan plasma panas dari permukaan matahari.

Akan tetapi, ilmuwan menyebutkan bahwa tsunami matahari tidak menimbulkan badai ancaman langsung ke bumi ataupun kehidupan manusia.

“Muncul peningkatan gelombang dibandingkan apa yang diterima bumi sebelumnya dan terus berdesis keluar dari titik pusat dalam pola melingkar jutaan kilometer di permukaan. Pengamat yang skeptis menyebut ini mungkin akan membayangi beberapa mata satelit, namun bukanlah gelombang sebenarnya.”

Tsunami matahari adalah gelombang kejut mirip tsunami yang dihasilkan dari materi di matahari. Pada umumnya, gelombang ombak di permukaan matahari mampu menghancurkan materi filamentari.

Gelombang yang dihasilkan matahari pada dasarnya sangat kuat. Secara teknis, ini disebut gelombang magnetohidrodinamika sangat cepat atau ‘magnetohydrodynamical wave' (MHD wave).

Gelombang ini pertama kali ditemukan pada Mei 1997 oleh Solar and Heliospheric Observatory (SOH) dan sering pula disebut sebagai gelombang Moreton.

Pada bulan Mei 1997, Coronal Mass Ejection (CME) menampilkan adanya peledakan di daerah aktif permukaan matahari. SOHO mencatat riak tsunami muncul jauh dari lokasi ledakan. Namun, satu pandangan tidak cukup untuk menarik kesimpulan.