widged


i love

Kamis, 14 Oktober 2010

Pedang Tertajam Di Dunia

Saat perang salib, pasukan Eropa dikejutkan oleh pedang yg dimiliki oleh pasukan Arab dan Persia, pedang Damascus.

Pedang mereka dengan mudah menembus baju zirah pasukan crusader, bahkan mampu membelah tameng. Pedang Damaskus, terbuat dari baja yg diolah dengan teknik khusus sehingga bisa memiliki permukaan yg sangat kuat dan tajam.

Teknik pembuatan pedang ini begitu rahasia sehingga hanya beberapa keluarga pandai besi di Damascus saja yang menguasainya. Ini juga yang menyebabkan teknik pembuatan baja Damascus akhirnya punah.Hingga kini teknologi metalurgi yg paling canggih pun belum mampu membuat pedang yg lebih tajam dari pedang Damascus.

Pedang Damascus adalah pedang yg paling tajam di dunia, lebih tajam daripada Katana Jepang maupun Keris Indonesia. Selain kuat, baja Damascus juga sangat lentur sehingga betul-betul sempurna untuk dijadikan pedang atau pisau. Pedang ini mampu membelah sutera yg dijatuhkan ke atasnya, juga mampu membelah pedang lain atau batu tanpa mengalami kerusakan sama sekali.

Sebuah penelitian mikroskopik menemukan bahwa pedang-pedang ini ternyata memiliki semacam lapisan kaca dipermukaannya.Bisa dikatakan para ilmuwan muslim di timur tengah telah mencapai teknologi Nano sejak seribu tahun yg lalu. Beberapa ahli metalurgi modern mengaku berhasil membuat baja yg sangat mirip dengan baja Damascus , namun tetap belum berhasil meniru 100 persen.

Teknik pembuatan Pedang Damascus termasuk salah satu pengetahuan Islam yg hilang. Pedang, tombak dan Pisau Damascus yg tersisa kini tersebar di berbagai Museum di seluruh dunia.

Bicara soal pedang

Apakah karakter yang dibutuhkan oleh sebuah pedang? Pedang harus punya dua karakter utama pertama adalah tajam, dan kedua adalah tangguh. Tajam tentunya cukup jelas yaitu harus dapat memotong sasaran menjadi bagian yang sempurna. Sedang tangguh adalah kemampuan untuk menyerap energi sebesar mungkin tanpa harus patah.

Tangguh lawannya adalah getas atau brittle (mudah patah/pecah). Tangguh ini adalah mirip seperti sifat palu yang digunakan untuk membelah batu. Tidak seperti sifat bodi kendaraan balap F1 yang ketika tabrakan hancur berkeping-keping. Tentunya, adalah sangat menghawatikan, kalau misalnya pedang harus patah di tengah medan perang ketika melawan pedang musuh.

Masalahnya kemudian adalah karakter tajam dan tangguh adalah dua karakter yang saling berkebalikan. Tajam cenderung getas, sedang tangguh cenderung tidak tajam. Atau dengan kata lain ketika seorang menaikkan ketajaman (catatan: tajam hampir sama dengan keras), ketangguhan cenderung turun, begitupun sebaliknya. Sehingga tantanganya adalah mengkombinasikan dua karakter itu menjadi satu seutuhnya; tangguh sekaligus tajam.

Untuk mendapatkan sifat itu pembuat pedang (empu/smith) sering menggunakan teknik tempa dengan menggabungkan dua baja yang mempunya sifat tangguh dan sifat tajam/keras. Caranya dengan menaruh baja keras di bagian luar (sisi tajam) dan baja tangguh pada bagian dalam pedang kemudian menempanya berulang kali. Sehingga dua baja dengan karakter beda itu menjadi satu dalam pedang. Cara ini sering juga disebut dengan pattern welding. Katana dari Jepang dan juga Keris dari Indonesia dibuat dengan metode ini.

Tapi tidak dengan pedang damaskus.Itulah yang kemudian mejadi unik, sebab sampai sekarang metode exact pembuatan pedang ini more or less masih misterius. Meski ada beberapa ahli yang mengklaim telah berhasil membuat pedang tiruannya, namun ada juga beberapa ahli yang masih meragukannya.

Sebab ternyata, berdasarkan observasi dengan alat yang modern dan canggih, jika dilihat jauh lebih dalam lagi pada struktur pedang damaskus terdapat sesuatu struktur yang canggih yaitu struktur carbon nanotube (ditemukan baru pada tahun 1991). Ahli diatas, yang mengklaim telah berhasil membuat pedang damaskus tiruan belum membuktikan bahwa dalam struktur lebih dalam ia juga menemukan struktur yang sama, carbon nanotubes tadi.

Teknologi nano

Tapi apa itu nanotubes?

Dilihat dari asal katanya nano yang adalah ukuran, yaitu 1 nanometer sama dengan 1 per satu milyar meter. Anda bisa membayangkan betapa sungguh sangat kecil itu. Tube adalah suatu bentuk seperti pipa (lihat gambar di atas) yang dalam dunia engineering istilah tube tidak sama dengan pipa.

Carbon nanotubes adalah struktur lain dari atom karbon yang sama dengan atom karbon pada grafit yang sering kita temui sebagai bahan ujung pensil. Dan sama juga dengan atom karbon pada Diamond (berlian). Dengan kata lain perbedaaannya hanya ada pada struktur kristalnya.Lalu apa hubungangannya dengan ketangguhan dan ketajaman pedang?

Carbon nanotube mempunyai karakter yang luar biasa, kekuatannya 20-30 kali kekuatan baja paling kuat, demikian juga dengan kekerasannya. Jika misalnya seutas kawat dengan diameter sekian milimeter mampu menahan sepenuhnya tubuh satu orang unuk menggantungkan diri dari sebuah helikopter, maka hanya dibutuhnya kawat nanotubes dengan luas penampang 1/20 dari luas penampang baja tadi. Artinya, dengan luas penampang yang sama kawat carbon nanotube dapat menahan kurang lebih 20 kali beban yang mampu ditahan kawat baja tadi. Baja pada umumnya mempunyai fasa dominan yang disebut ferit yang sifatnya lunak. Namun, pada baja pedang damaskus, terdapat struktur (fasa) carbon nanotubes yang sangat kuat. Stuktur carbon nanotube tadi terdistribusi tertentu di dalam ferit sedemikian rupa sehingga menghasilkan kombinasi sifat akhir yang sangat luar biasa.

Itulah pedang yang ditakuti para kesatria Eropa beratus-ratus tahun. Dan sampai saat ini belum ada scientists yang bisa menemukan bagaimana cara membuat carbon nanotubes dalam struktur mikro baja. Termasuk bagaimana membuat pedang damaskus dengan struktur yang sama seperti aslinya.

Jumat, 06 Agustus 2010

Terpecahkan, Misteri Evolusi Tsunami Matahari

Ellyzar Zachra PB

(IST)

INILAH.COM, Jakarta- NASA berhasil memecahkan misteri tsunami matahari dengan mempelajari realitas fisik dari pergerakan gelombang ledakan matahari.

Seperti dikutip dari Techno Gadget, masa istirahat pertama saat terjadi tsunami matahari dalam lingkup besar telah memindahkan medan magnet di sekitar atmosfer matahari.

Tindakan ini menyiapkan kondisi ideal bagi letusan rutin. Ledakan tersebut akan menuju bumi dengan kecepatan yang berbeda.

Ini merupakan kesempatan yang baik untuk melihat dampak besar dari gelombang tsunami, ledakan rendah dan mempelajari evolusi yang terjadi.

Beberapa astronom mengatakan bahwa matahari sedang aktif ditandai dengan masa ‘mati suri’.

Ledakan, yang tidak berbahaya sekalipun, masih bisa memiliki kekuatan yang cukup untuk meledakkan satelit yang berputar di sekitar bumi.

Namun misteri ini berhasil dipecahkan oleh NASA dengan mempelajari realitas fisik dari gelombang yang diperoleh dari gerakan tabrakan.

Gelombang ini muncul dari pergerakan titik matahari yang menonjol. Gerakan ini tidak secara langsung menjadi ancaman pada bumi namun tetap saja penting dipahami.

Informasi ini dapat dimanfaatkan untuk mempelajari kondisi matahari. Melihat bagaimana gelombang melakukan perjalanan ke bumi, serta wujud suasana bawah matahari yang dapat meningkatkan prediksi soal cuaca dan badai radiasi yang mencapai bumi.[ito]

MUI: Malaikat Turun Ada Keistimewaan Tertentu

Ellyzar Zachra PB

(youtube)

INILAH.COM, Jakarta- Video rekaman amatir menunjukkan siluet putih seperti turun di atas Ka’bah telah menjadi pembicaraan di Facebook. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai malaikat akan turun jika ada keistimewaan.

“Kemungkinan adanya malaikat di sekitar Masjidil Haram itu tentu saja ada. Malaikat adalah makhluk gaib yang tidak memiliki kehendak kecuali karena Allah. Apalagi, sekitar sana adalah tempat yang suci,” ujar Dr H Hasanudin M.Ag, sekretaris Komisi Fatwa MUI saat ditemui pada Kamis (5/8) di Jakarta.

Menurut Hasanudin, malaikat merupakan makhluk yang istimewa karena hanya Tuhan yang memerintah. “Malaikat tidak dapat bergerak mandiri. Biasanya, ada keistimewaan tertentu dari seseorang sehingga Allah memerintahkan malaikat untuk turun,” papar Hasanudin.

Hasanudin juga mengungkapkan keistimewaan kehadiran malaikat di tengah masyarakat bisa menjadi pertanda kekhususan kelompok tertentu. “Dalam salah satu hadist disebutkan saat sekelompok orang berdzikir, maka mereka akan dikelilingi oleh malaikat.”

Video bernama Malaikat turun di Ka’bah telah diunggah (upload) oleh berbagai pihak di YouTube. Salah satunya telah berhasil menarik 927.073 penonton.[ito]

Kamis, 05 Agustus 2010

Bumi Alami Kepunahan Tiap 27 Juta Tahun

Ellyzar Zachra PB

(IST)

INILAH.COM, Jakarta- Perhitungan terbaru ilmuwan mendapati kehidupan di bumi mengalami kepunahan setiap 27 juta tahun. Lalu kapan kepunahan itu akan terjadi lagi?

Selama kurun waktu 500 juta tahun terakhir, menurut Adrian Melott, seorang astrofisikawan di University of Kansas, bersama dengan Richard Bambach, seorang ahli paleontologi di Smithsonian Institute, kepunahan terjadi tiap 27 juta tahun.

Matahari memiliki tetangga yang besar dan gelap di mana mengorbit setiap 27 juta tahun. Hujan komet bisa keluar dari awan Oort di pinggiran sistem matahari dan akan menabrak Bumi.

Hipotetis ini disebut "Nemesis". Namun, periode kepunahan dan skala waktu yang mereka ukur bisa jadi berlebihan karena hampir 2 kali jumlah yang disebutkan studi sebelumnya.

Hal ini disebabkan dalam lingkup 500 juta tahun terakhir, matahari telah berada di posisi yang begitu dekat dengan bintang lainnya.

Sistem gravitasi telah menekan bintang untuk terkena dampak dari orbit Nemesis, sehingga menjadi siklus 27 juta tahun. Titik puncak ini bisa melambat sekitar 20% jika terjadi perubahan dengan aeon atau puncak siklus.

Bagaimanapun, tidak ada alasan untuk panik terlalu dini. Dengan jangka waktu persiapan 10 juta tahun, maka kita memiliki waktu yang cukup untuk melakukan.[ito]

Fakta di Balik Tsunami Matahari

Ellyzar Zachra PB

(IST)

INILAH.COM, Jakarta- Berbicara soal tsunami, yang terbayang adalah gelombang besar di lautan. Oleh karena itu, tsunami matahari menuju bumi telah menimbulkan kegelisahan.

Seperti dikutip dari One India, tsunami matahari merupakan gelombang yang menjulang di mana mengeluarkan plasma panas dari permukaan matahari.

Akan tetapi, ilmuwan menyebutkan bahwa tsunami matahari tidak menimbulkan badai ancaman langsung ke bumi ataupun kehidupan manusia.

“Muncul peningkatan gelombang dibandingkan apa yang diterima bumi sebelumnya dan terus berdesis keluar dari titik pusat dalam pola melingkar jutaan kilometer di permukaan. Pengamat yang skeptis menyebut ini mungkin akan membayangi beberapa mata satelit, namun bukanlah gelombang sebenarnya.”

Tsunami matahari adalah gelombang kejut mirip tsunami yang dihasilkan dari materi di matahari. Pada umumnya, gelombang ombak di permukaan matahari mampu menghancurkan materi filamentari.

Gelombang yang dihasilkan matahari pada dasarnya sangat kuat. Secara teknis, ini disebut gelombang magnetohidrodinamika sangat cepat atau ‘magnetohydrodynamical wave' (MHD wave).

Gelombang ini pertama kali ditemukan pada Mei 1997 oleh Solar and Heliospheric Observatory (SOH) dan sering pula disebut sebagai gelombang Moreton.

Pada bulan Mei 1997, Coronal Mass Ejection (CME) menampilkan adanya peledakan di daerah aktif permukaan matahari. SOHO mencatat riak tsunami muncul jauh dari lokasi ledakan. Namun, satu pandangan tidak cukup untuk menarik kesimpulan.

Senin, 26 Juli 2010

Keunikan dan Kreativitas Solo Batik Carnival

Senin, 26 Juli 2010 | 12:18 WIB

Memopulerkan Solo sebagai ibukota batik. Misi ini diangkat Solo Batik Carnival Community dengan menampilkan berbagai kreasi kostum berbahan batik. Mereka juga ingin mengangkat dan mengenalkan batik sebagai salah satu warisan budaya di Indonesia.

Sejumlah orang berkostum karnaval berlenggak-lenggok di atas karpet merah di pelataran Ciputra World, Minggu (25/7) siang. Berbagai bentuk kostum dikenakan. Mulai dari bunga matahari, anggrek, mawar, pohon kelapa, burung cenderawasih dan kupu-kupu. Mereka adalah Solo Batik Carnival Community.

Sepintas, karnaval ini mirip Jember Fashion Carnival yang digelar tahunan di Jember tiap bulan Agustus. Mereka mengenakan kostum-kostum unik dan berat, seperti halnya Mardi Gras di Amerika Serikat dan Brazilian Carnival. Tapi Solo Batik Carnival Community membuatnya sedikit berbeda.

Jika di Jember Fashion Carnival tidak ada motif kain tertentu yang digunakan, dalam Solo Batik Carnival sekitar 75 persen bahan yang digunakan harus dari batik. Sesuai nama yang diangkat serta misi yang diusung. Tapi pakem itu tidak membatasi kreativitas anggotanya. Mereka memang harus menggunakan bahan batik. Tapi tidak selalu batik khas Solo.

“Kain batik yang digunakan bebas berasal dari daerah mana atau memakai motif apa selama selaras dengan bentuk kostum yang diciptakan,” kata Rey Tanjung, Sekretaris Solo Batik Carnival Community di sela-sela Unique Contemporary Batik Festival di Ciputra World, Minggu (25/7).

Rey mengatakan, kebebasan dalam memilih motif batik tidak lepas dari niat Solo Batik Carnival Community untuk mempopulerkan beragam jenis batik di Indonesia. Memang, misi utama komunitas ini adalah menanamkan citra Solo sebagai ibukota batik. Namun mereka juga ingin dunia mengenal batik Indonesia.

Dalam komunitas ini, kreativitas masing-masing anggota menjadi kunci utama. Tidak ada tim tertentu yang bertugas mendesain dan membuat kostum yang dipakai. Masing-masing anggota menciptakan sendiri kostum yang akan dikenakan dalam karnaval.

Kreativitas masing-masing anggota ini kemudian diadu. Hanya kostum terbaik yang akan ditampilkan dalam Solo Batik Carnival yang tahun ini sudah memasuki tahun ketiga. Maupun ketika ada undangan tampil di kota lain seperti dalam Kediri Fashion Parade baru-baru ini. Maklum, jumlah anggota yang mencapai 350 orang tidak memungkinkan pengurus mengajak mereka semua.

Saat tampil pun, tidak ada tim make-up khusus untuk mendandani seluruh peserta. Masing-masing peserta berdandan sendiri sebelum tampil dengan tata rias menyesuaikan kostum yang dikenakan. “Ini sudah jadi kebijakan kami sejak awal untuk memacu kreativitas setiap anggota,” kata Rey.

Untuk anggota, Rey mengatakan tidak persyaratan khusus jika ada yang ingin bergabung dengan Solo Batik Carnival Community. Usia berapa pun boleh masuk. Menurut Rey, anggota termuda dalam komunitasnya sekarang berusia 5 tahun. Sementara yang tertua berumur 53 tahun.

Latar belakang pendidikan juga bukan jadi hal yang mutlak untuk bisa jadi anggota. Memang, mayoritas punya latar belakang pendidikan seni atau grafis. Tapi ada pula siswa SMP yang ikut tampil dengan memakai kreasi busananya sendiri.

Ning Hadiati, salah satu anggota Solo Batik Carnival, mengatakan kreativitas memang jadi penekanan utama. Ia sendiri mengaku sudah beberapa kali merombak kostum yang diciptakannya jika muncul ide baru.

“Bahkan dari kostum yang sudah pernah saya kenakan, saya kadang merombak dan mengkreasinya menjadi sesuatu yang baru,” kata Ning yang mengenakan kostum bunga matahari dalam karnaval kemarin.

Untuk penampilan di Ciputra World dan penutupan G-Walk Festival, Solo Batik Carnival mengangkat tema Sekar Jagad. Dalam tema ini, seluruh anggota diajak mengeksplorasi kekayaan flora dan fauna di Indonesia. Lahirlah 15 kostum flora dan 15 kostum fauna. Tapi untuk karnaval di Ciputra World, hanya 12 kostum flora dan 2 kostum fauna yang ditampilkan. Mereka berjalan dengan diiringi musik gamelan ciptaan sendiri.

General Manager Marketing Ciputra World, Natalia Cecilia Tanudjaja, mengatakan pihaknya sengaja mengundang Solo Batik Carnival Community untuk tampil di Unique Contemporary Batik Festival sebelum mereka ikut memeriahkan penutupan G-Walk Festival, Minggu malam. Alasannya, melalui karnaval ini, publik bisa lebih mengenal batik. Apalagi karnaval digelar di pelataran depan Ciputra World yang menghadap langsung ke Jl Mayjen Sungkono.

“Orang yang lewat otomatis pasti akan menoleh untuk melihat,” kata Natalia.

Melalui festival ini, Natalia berharap masyarakat tidak lagi menganggap batik sebagai sesuatu yang kuno dan tidak menarik. Tapi sesuatu yang bisa dikreasikan menjadi baju yang indah dan bisa dipakai seluruh lapisan masyarakat di segala umur.

“Apalagi batik termasuk warisan budaya kita, jadi harus dilestarikan dan dipopulerkan,” kata Natalia. rey

Minggu, 25 Juli 2010

Festival Layang-Layang

Sejumlah layang-layang memeriahkan acara "Jakarta International Kite Festival" di Pantai Karrnaval Ancol , Jakarta, Sabtu, (24/7). Festival bertajuk "Hijau Jakartaku" yang berlangsung hingga minggu (25/7) tersebut diikuti peserta dari 10 negara dan 15 provinsi di Indonesia. Foto : VIVAnews/Tri Saputro

Festival Layang-Layang